PERANCANGAN BASIS DATA (Kuis 2)
PERANCANGAN BASIS DATA (Kuis 2)
1.
=>
Normalisasi adalah suatu proses/ prosedur/ cara yang menjamin sebuah
data menjadi valid, dan efisien. Di dalam sistem basis data, Normalisai Data
juga berfungsi untuk mentiadakan kerangkapan data (redundancy).
=> Kardinalitas
pemetaan atau rasio kardinalitas menunjukkan jumlah entitas yang dapat
dihubungkan ke satu entity lain dengan suatu relasi.
2.
1NF/ First Normal Form (Bentuk Normal Pertama)
a.
Suatu
relasi disebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF) jika dan hanya jika setiap
atribut dari relasi tersebut hanya memiliki
nilai tunggal dan tidak ada pengulangan grup atribut dalam baris.
b.
Bentuk
1NF tidak boleh mengandung grup atribut yang berulang
c.
Tujuan
membentuk 1NF :
ü semantik tabel menjadi lebih eksplisit (say anything once).
ü semua operator aljabar relasional dapat diaplikasikan pada tabel.
2NF/ Second Normal Form (Normalisasi Bentuk Kedua)
a.
Suatu
relasi disebut memenuhi bentuk normal kedua (2NF) jika dan hanya jika :
1.
Memenuhi
1NF
2.
Setiap
atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional terhadap semua
atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut kunci (fully functionally
dependent).
b.
Untuk
normalisasi ke bentuk 2NF, maka tabel 1NF didekomposisi menjadi beberapa tabel
yang masing-masing memenuhi 2NF.
c.
Bila
terdapat ketergantungan parsial maka : eliminate.
d.
Tujuan
membentuk 2NF :
ü semantik tabel 2NF menjadi lebih eksplisit (fully FD)
ü mengurangi update anomali yang masih mungkin terjadi pada 1NF
3NF/ Third Normal Form (Normalisasi Bentuk Ketiga)
a.
Suatu
relasi disebut memenuhi bentuk normal ketiga (3NF) jika dan hanya jika :
ü Memenuhi 2NF
ü Setiap atribut yang bukan kunci tidak tergantung secara fungsional
terhadap atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tsb (tidak terdapat
ketergantungan transitif pada atribut bukan kunci).
b.
Jika
suatu relasi sudah memenuhi 2NF tapi tidak memenuhi 3 NF, maka untuk
normalisasi ke bentuk 3NF, tabel 2NF didekomposisi menjadi beberapa tabel
hingga masing-masing memenuhi 3NF.
c.
Tujuan
membentuk 3NF :
ü semantik tabel 3NF menjadi lebih eksplisit (fully FD hanya pada
primary key).
ü menghindari update anomali yang masih mungkin terjadi pada 2NF.
3. Redundancy bisa terjadi karena adanya fakta yang sama atau
fakta turunan
Pada redundancy
dapat di lakukan dengan 2 cara, yakni :
a.
Dekomposisi
(memecahkan table menjadi beberapa table) untuk fakta yang sama
b.
Dihilangkan
fakta turunan untuk fakta turunan
Jika terjadinya redundancy maka secara otomatis akan mengakibatkan
pemborosan tempat, mempersulit proses updating data dan terjadinya inkosistensi
data.
4.
Tidak
boleh adanya Inkonsistensi dalam perancangan basis data yaitu untuk mencegah
Penyimpanan data yang sama dan berulang-ulang pada beberapa tempat (file) yang
berbeda, karena jika hal tersebut terjadi akan menyebabkan sistem erorr.
5.
Dalam
hierarki User ada 4 macam pemakai basis data yang berbeda keperluan dan cara
aksesnya :
ü Programmer Aplikasi.
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML (data
manipulation language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa
pemrograman induk (C++, Pascal, Basic, Cobol, dll)
ü User Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa menulis modul
program, mereka menyatakan query dengan bahasa query yang telah disediakan
DBMS.
ü User Umum (End User Naïve User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui
pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah
ditulis/ disediakan sebelumnya oleh programmer.
ü User Khusus (Specialized User)
Pemakai khusus yang menuliskan aplikasi database tidak dalam kerangka
data processing yang tradisional, aplikasi tersebut diantaranya : CAD,
Knowledge Base, Expert System, system yang menyimpan data dalam bentuk data
yang komplek misalnya data grafik, audio,dll.
Saya Rifki Maulana termasuk Programmer Aplikasi, karena saya
menyukai user ini disamping itu basic saya ada dalam pemrograman (C++, Pascal,
Basic, Cobol, dll)
6. Terjadi IS
A Top Down dan Bottom Up karena kemungkinkan adanya pengelompokan entitas yang menjadi anggotanya, dan atribut yang
tidak sepenuhnya sama dengan ttas yang ada.
Pendekatan Atas-bawah (Top-down approach)
Pendekatan Atas-bawah (Top-down approach)
ü Perancangan sistem terdistribusi untuk sistem yang belum ada sama
sekali
ü Untuk sistem yang homogen
Contoh (Top-down approach) :
Pendekatan bawah-atas (Bottom-up approach)
ü Baik untuk sistem basis data yang sudah ada pada sejumlah site
ü Antar basis data dihubungkan satu sama lain untuk menyelesaikna
permaslahan secara bersama
Contoh (Bottom-up approach) :
7. Normalisasi Pertama
Normalisasi kedua
Normalisasi ke tiga
ERD Tanpa Kamus Data
ERD menggunakan Kamus Data
Sip e passsss Masss . . . .
BalasHapusIyo dekkkk,,
BalasHapusI love U dekkk , wkkk >>>>
BalasHapus